Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi eksklusivitas produk terhadap keputusan pembelian Labubu dari Pop Mart di Jakarta Selatan. Persepsi eksklusivitas dipahami sebagai pandangan konsumen terhadap keunikan, keterbatasan, dan nilai simbolis produk, yang dibentuk melalui indikator harga, inovasi dan riset desain, kekuatan merek, serta strategi promosi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 384 responden yang pernah membeli produk Labubu. Analisis dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas, dan regresi linier sederhana untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi eksklusivitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Strategi blind box yang digunakan Pop Mart terbukti memicu rasa penasaran dan Fear of Missing Out (FOMO) sehingga memperkuat minat beli. Temuan ini mengindikasikan bahwa eksklusivitas produk bukan hanya membangun citra merek, tetapi juga mendorong pembelian melalui keterikatan emosional dan nilai simbolis. Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan strategi eksklusivitas untuk menciptakan loyalitas jangka panjang konsumen.

Kata kunci: Persepsi Eksklusivitas, Keputusan Pembelian, Labubu, Pop Mart, Blind Box